Portugal secara mengejutkan tersingkir di perempat final setelah kalah 0-1 dari Maroko. Sebelum mundur, Santos sempat mendapatkan kritik karena tidak menurunkan Cristiano Ronaldo sejak awal pertandingan.
Dalam pesan video yang emosional, Santos mengatakan bahwa menjadi pelatih Portugal adalah "mimpi yang menjadi kenyataan" dan "tujuan hidup" yang dia penuhi.
"Saat Anda memimpin kelompok, Anda harus membuat beberapa keputusan sulit," tambahnya. "Itu normal bahwa tidak semua orang senang dengan pilihan yang saya buat, tetapi keputusan yang saya ambil selalu memikirkan apa yang terbaik untuk tim kami."
Baca juga: Maroko melaju ke semifinal usai kalahkan Portugal 1-0
Baca juga: Fernando Santos tak sesali keputusan cadangkan Cristiano Ronaldo
Dalam sebuah pernyataan, FPF mengatakan bahwa kedua belah pihak setuju untuk mengakhiri kontrak karena ini adalah "momen yang tepat untuk memulai siklus baru."
Santos menjadi pelatih Portugal pada 2014 dan memimpin timnya dalam 109 pertandingan. Bersama Santos, Portugal berhasil memenangkan Piala Eropa (Euro) 2016 dan trofi perdana UEFA Nations League pada 2018-19.
"Selain gelar yang diraih, Fernando Santos menjadi pelatih dengan pertandingan dan kemenangan terbanyak," kata FPF. "Merupakan suatu kehormatan memiliki pelatih dan orang seperti Fernando Santos sebagai pelatih tim nasional."
FPF mengatakan dewannya sekarang akan memulai proses pelatih baru.
Berbagai media Portugal telah melaporkan bahwa nama-nama seperti pelatih AS Roma Jose Mourinho, pelatih timnas U-21 Rui Jorge dan pelatih Lille Paulo Fonseca dipertimbangkan sebagai pengganti potensial.
Baca juga: Pepe: Ronaldo adalah pembawa bendera kami
Baca juga: Hoaks! Video perayaan dengan senjata atas kemenangan tim Maroko
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022